Sunday, January 25, 2015

Baby Skill: Tidur Sendiri

Malam ini, di jalan pulang setelah pergi bersilaturahmi ke rumah uyut nya Zeya, saya menggendong Zeya (4,5 bulan) di kursi depan bersama saya. Biasanya dia duduk sendiri di car seat belakang, tapi karena sudah mendekati jam tidurnya, saya pun memutuskan untuk menggendongnya. Tidak lama setelah kami meninggalkan rumah uyut, Zeya pun tertidur..

Saya tiba-tiba teringat bahwa bayi berumur 4,5 bulan ini bisa lho tidur tanpa harus dikeloni (disusui sampai tertidur, diayun ambing, dll). Jika sudah kenyang menyusu, dia akan mencabut mulutnya, berbaring di kasur sambil haoh-haoh sendiri dan tidak lama kemudian tidur. Berdasarkan artikel yang saya baca, bisa tidur sendiri adalah salah satu skill yang harus dimiliki bayi, sehingga dia tidak tergantung pada orang tua nya jika terbangun di tengah malam bukan karena lapar atau popok basah. Selama 4,5 bulan ini saya belum pernah mengalami masa susah banget bikin Zeya tidur (kecuali sebulan pertama dimana internal clock dia belum bekerja sempurna).

Sejak saya membawa Zeya pulang dari rumah sakit pada hari ke 3 usianya, saya sudah menerapkan bedtime routine dan membantu dia untuk membedakan siang dan malam. Cukup menantang karena kebiasaan saya begadang saat hamil ternyata berpengaruh pada bayi yang jadi suka begadang juga. 1-2 bulan pertama, Zeya selalu bangun setiap jam pada rentang waktu pukul 00:00 - 05:00. I feel drained and rungsing everyday! Tapi saya tetap keukeuh menerapkan bedtime routine yaitu mandi air hangat sekitar pukul 17:30 dilanjutkan dengan massage bayi sekitar 10 menit, setelah itu aktivitas di tempat tidur yang bernuansa santai seperti membaca buku cerita. Selanjutnya sekitar pukul 19:00 saya akan memeluk dia sambil menyanyikan lullaby (andalan saya Goodnight Song by Mocca), membaringkannya di tempat tidur, menyusuinya sambil memanjatkan doa kepada Tuhan bersama. Saya lakukan rutinitas ini secara konsisten sampai sekarang. Dari mulai yang tidak berpengaruh apa-apa pada pola tidur Zeya, sampai akhirnya sekarang dia selalu pergi tidur dengan senyum manis.

Selain bedtime routine, saya juga keukeuh membantu dia membedakan siang dan malam di bulan-bulan pertamanya. Caranya adalah dengan melakukan segala aktivitas (menyusu, bermain, mengganti popok) dengan ceria, penuh cahaya, dan banyak suara saat siang hari. Sedangkan pada malam hari, begitu menyanyikan lullaby, saya matikan lampu (hanya memakai lampu tidur), mengecilkan suara TV, dan berinteraksi lebih sedikit dengan dia. Saya bahkan tidak berbicara atau melakukan kontak mata saat mengganti popoknya di malam hari. Dengan demikian dia akan belajar bahwa siang adalam waktu senang-senang dan malam adalah waktunya beristirahat.

Dua cara tersebut telah membantu saya melalui hari dengan lebih ringan sekarang. Sebagai mompreneur tanpa ART, tidur berkualitas adalah hal yang mewah. Sekarang, Zeya rutin tidur pada jam 7 malam, bangun 1 atau 2 kali untuk menyusu, dan bangun pukul 6 besok paginya. Jika sesuatu mengagetkannya dan membuatnya terbangun, dia akan membuka mata, lalu tidur lagi. No drama of endless or sudden cry! I'm lucky to have such a nice baby.. :)


- Mommy B

No comments:

Post a Comment