Monday, October 26, 2015

NNW, membantu secara fisik dan psikologis

Hi Nyonya Nursing Wear..
Pertama aku ingin mengucapkan thanks a lot untuk baju - baju yang memenuhi lemariku. You know, sangat senang rasanya hamil, melahirkan serta melihat anak kita tumbuh dan berkembang dengan baik. Apalagi bisa menyusui mereka eksklusif selama 6 bulan pertamanya. Masalahnya aku sempet dilema dengan berat badan dan bentuk tubuh yg berubah drastis, waktu anak pertama aku naik 25 kg dan hanya bisa turun 15 kg.
Start anak ke 2, beratku 72 kg dan naik hingga 96 kg. Sempat bingung dan putus asa ketika konsultasi dengan dokter bahwa ibu menyusui itu tidak boleh melakukan diet.
Well, selang berapa lama aku berpikir, tidak adil rasanya kalau hanya masalah badan bisa membuatku tidak memberikan ASI eksklusif pada anakku yang masih mempunyai masa depan yang panjang untuk dia jalani. Egois sekali.
Sekarang alhamdulillah aku dapat menyusui anakku dengan tenang. Berat dan bentuk tubuh tidak menjadi persoalan lagi buatku. You know why? Because of you, NNW.
Mungkin bagi sebagian orang baju - baju itu hanya memudahkan untuk menyusui, tapi buatku baju - baju nyonya nursing wear lebih menyentuh segi psikologiku, modelnya yg modis dan pas dengan ukuran badanku sekarang,  membuatku merasa I'm beautiful whatever I look.

Sorry for my Chesa and Zayn, mama sempet egois dan memikirkan diri sendiri. Buat bunda yang lain, membuat badan menjadi ideal lagi bisa kapan saja tapi memberi sesuatu yang terbaik untuk anak hanya saat ini, saat 6 bulan pertamanya. So, give ASI as long as you can. Anywhere, anytime. :)

- Indah Aryasa, Bandung

Mendukung adaptasi new mom dengan nursingwear yang nyaman

Halo, perkenalkan nama saya Caca, ibu satu anak laki-laki bernama Abi usia 3 bulan.
Alhamdulillah Abi lahir sehat sempurna dengan persalinan normal tanggal 30 September 2014 pukul 23.10 WIB. Saya tidak pernah sebangga dan sebahagia ini sebelumnya. Ngurusin ribetnya nikahan yang kalau kata orang jadi ratu semalam, masih kalah bahagianya dibanding melahirkan.
Allah Maha Baik. Alhamdulillah, Allah mengabulkan satu per satu doa saya. Saya memang mempersiapkan secara matang kehamilan pertama saya, mulai dari dokter kandungan yang kece, rumah sakit bersalin yang pro IMD pro ASI, jarak tempuh dari rumah, biaya persalinan, pakaian dan peralatan untuk menyusui, dll. Niat saya memang melahirkan secara normal, bisa IMD, dan bisa menyusui ASI.
Meskipun saya bisa merasakan nikmatnya IMD selama 1 jam, keesokan harinya saya merasa was-was karena ASI saya yang tidak langsung banyak keluar. Namun tetap saya disusukan pada Abi. Sampai 2 malam saya di RS, setelah dokter kandungan saya datang untuk mengecek kondisi saya, saya diperbolehkan pulang.
Ketika Abi usia 4 hari, suhu badannya tinggi, saya pernah baca kalau diberi ASI akan turun sendiri, walaupun ASI saya belum lancar tetap saya berikan.  Esoknya memang jadwal Abi kontrol dokter anak. Kami kembali ke RS tempat Abi dilahirkan. Betapa kecewanya saya ternyata Abi terkena kuning dan harus difototerapi, tidak diizinkan pulang. Saya dan suami bingung setengah mati, saya bilang apa adanya ke dokter kalau saya tidak tega meninggalkan Abi di RS, karena paling tidak butuh waktu 24 jam untuk fototerapi. Pikiran saya semwarut, bagaimana dengan ASInya dll.
Akhirnya saya dengan suami memutuskan untuk menginap di RS, kami beli kamar untuk istirahat kami. Kami tidak tega meninggalkan Abi sendiri di RS meskipun dokter bilang saya boleh pulang.
Malam itu sebelum Abi difototerapi, saya berusaha memberikan ASI dulu, malang ASI saya tetap belum lancar. Bidan menyarankan untuk memompa, hasilnya pun sangat mengecewakan. Dalam hati, saya menyalahkan diri saya sendiri baru kali ini saya begitu bodoh sampai anak sendiri sakit karena saya. Tak kuat, saya peluk suami saya, saya menangis.
Tawaran untuk memberi susu formula mulai menghantui, suami nampaknya mulai resah sehingga membujuk saya agar mau memberikan formula. Saya bingung, di satu sisi saya ingin memberikan asi eksklusif, di sisi lain saya tahu asi saya belum lancar dan anak saya harus diberi makan.
Teringat postingan teman saya yang mempunyai anak lebih dulu, dia memiliki persediaan asip yang tidak sedikit. Nekat saya telpon dia, kebetulan anaknya juga laki-laki, saya minta tolong apakah mau mendonorkan asipnya. Alhamdulillah teman saya bersedia. Setelah Abi diproses untuk fototerapi (dalam keadaan lapar 😭), saya dan suami bergegas pulang untuk packing sebentar dan menuju rumah teman saya. Saya ceritakan semua ke teman saya, dia sangat paham, selain memberikan asipnya saya diberikan pula persediaan fenugreeknya. Alhamdulillah.
Bergegas pula kami kembali ke RS untuk memberikan Abi asip milik teman saya. Untuk pertama kalinya Abi mengenal dot. Hati saya terenyuh melihat Abi minum dengan lahapnya namun bukan dengan asi milik saya.
Di kamar RS saya rajin memompa, berapapun yang saya hasilkan langsung saya bawa ke ruang bayi untuk diberikan ke Abi. Tentu setiap ke ruang bayi saya selalu sendu, tidak tega melihat Abi sendiri dengan penutup mata dan diaper. Saya berusaha kuat, saya harus tegar, karena jika saya lemah, Abi pun ikut lemah. Saya tahan tangis saya sekuat tenaga saya, saya ajak Abi berbicara bahwa Abi anak kuat, Abi anak sehat sebentar lagi kita pulang.
Setelah 24 jam yang melelahkan, hasil lab sudah kami peroleh, Abi diperbolehkan pulang. Selama di rumah saya gembleng diri saya sendiri. Saya konsumsi semua yang kata orang bisa memperlancar asi saya. Mulai dari kacang-kacangan, sayur katuk, dan jus pare. Alhamdulillah lancar dan melimpah sampai harus saya pompa. Alih-alih meminum asipnya, Abi lebih doyan menyusu pada saya but I love this bonding. Bahkan sekarang kalau diberi dot, Abi malah nangis menolak. Bingung dong saya, otomatis Abi harus ikut saya kemanapun saya pergi. Kemana-mana saya pake kemeja kancing depan supaya mudah menyusui. Tetapi tidak semudah yang saya pikir, tetap ribet karena harus buka kancingnya dulu dan mencari penutup untuk dada saya yang terlihat.
Sampai kakak ipar saya mention saya di instagram @nyonya_nursingwear, saya coba untuk membelinya. Produk nyonya pertama saya yaitu Nadya warna biru dongker. Wah, di luar dugaan ternyata nyaman sekali, saya pakai dengan cardigan karena saya berjilbab, bahannya juga nyaman spandex dingin dan melar. Paling penting adalah tidak repot untuk menyusui dan dada tidak terlihat karena menyusuinya tinggal membuka celah di samping dada (jadi ngga gampang masuk angin juga hihihi). Setelah itu saya jadi ketagihan beli model-model yang lainnya, saya punya Casey, Carmen, Tiara, Anna, dan akan terus beli model yang lainnya. Terima kasih Nyonya Nursingwear karena sudah menyediakan pakaian menyusui yang nyaman dan menyenangkan pemakainya, yang paling penting adalah mendukung asi eksklusif, so please tetap berinovasi karena memang beda dari produk baju menyusui lain.

- Nur Pasca Fitriani, Surabaya

Monday, October 19, 2015

Tetap Gaya ketika Menyusui


Ketika memutuskan untuk menyusui anak saya yang ke-2, saya bersemangat karena termotivasi akan memberikan yang terbaik. Namun di sisi lain, juga mulai terbayang kerepotan yang akan terjadi, mulai dari siap sedia menyusui di mana saja dan kapan saja, sibuk memompa ketika masuk kerja, serta keharusan menjaga asupan makanan agar ASI berkualitas. Persiapan menyusui seperti pompa, apron, botol-botol kaca adalah hal-hal pertama yang saya siapkan. Menyusul berikutnya adalah mengumpulkan stock kemeja atau baju berkancing depan. Terus terang melihat baju kemeja tersebut rasanya membosankan, karena modelnya begitu-begitu saja. Terbayang ke kantor harus berkemeja dan kalau ke mall juga demikian. Di rumah pun harus memakai daster berkancing depan, padahal inginnya tetap gaya dengan kaos.
Hingga pada suatu waktu ketika sedang berselancar di internet, saya menemukan website Nyonya Nursing wear. Ketika melihat-lihat websitenya, saya langsung bersemangat karena modelnya tidak melulu “kemeja”.  Tanpa menunggu lama, saya langsung membeli kaos Phoebe putih dan tanktop Mandy putih. Pertama kali saya menerima barangnya, saya langsung suka karena bahannya halus dan berkesan premium. Phoebe sering saya pakai ketika ada tamu di rumah atau sekedar pergi ke dokter untuk kontrol bayi karena nyaman dan praktis.
Pada saat yang sama saya mulai masuk kerja, Nyonya Nursing wear meluncurkan line koleksi baju kerja.  Sayapun langsung antusias mencari tahu apa yang ditawarkan Nyonya Nursing wear. Pada kesempatan pertama, saya langsung membeli Marie dan Wendy dan keduanya langsung jadi baju yang sering dipakai ke kantor. Dari keduanya, favorit saya adalah Marie. Awalnya teman-teman sesama ibu menyusui pikir saya tidak menyusui karena mengira baju yang saya pakai bukan potongan baju menyusui.
“Nggak menyusui yah Nggit?”
“Menyusui kok, kan bayi masih 3 bulan”
“Kok bajunya gitu, nggak ada bukaan depan, apa nggak ribet pas mompa ASI?”
Namun ketika dijelaskan bahwa baju ini memiliki celah vertikal kanan kiri untuk bukaan menyusui tanpa kancing yang ribet, mereka langsung takjub atas keunikan baju ini. Kecintaan saya pada Marie bukan saja karena bukaan menyusuinya yang unik, tapi juga pada bahannya yang adem, serta potongannya yang memungkinkan dipakai kerja dan jalan-jalan.
Kalau nge-mall sambil pakai baju inipun, pemakaiannya sangat praktis, karena ketika bayi sudah lapar, bisa langsung dibuka dan ‘hap’ disusukan tanpa ribet buka kancing. Malah saking favoritnya, saya punya 2 (dua) Marie, yaitu Marie blue dan pink!! ☺
D:\INGGIT\PERSONAL\My Pictures\Personal\compress claire.jpg

Sejak memiliki beberapa koleksi Nyonya Nursing wear, menyusui bukan lagi kegiatan yang merepotkan. Gaya dan praktis bisa didapat dalam koleksi Nyonya...!
D:\INGGIT\PERSONAL\My Pictures\Personal\compressed.jpg

Salam,
  • Mama Inggit dan Baby Arkana ☺, Jakarta

Menyusui dengan nyaman di ruang publik

Hai, nama saya Enny, ibu dari seorang bayi perempuan yang berusia 8 bulan sekarang. Nama Bayi kami adalah Samaggiya. Dia memiliki penyakit jantung bawaan (pjb) dan sudah dioperasi di salah satu rumah sakit di luar negeri 5 bulan yang lalu. Sekarang dia harus melakukan check up rutin sesuai jadwal yang ditentukan oleh dokter. Karena Samaggiya masih bayi, dokter memberi saran ketika kami menaiki pesawat, sebaiknya bayi diberi kompeng saat pesawat take off dan landing tetapi kebetulan Samaggiya tidak mau menggunakan kompeng. Lalu saya berinisiatif untuk memberikan ASI saat pesawat take off dan landing. Dengan memakai baju menyusui dari nnw, saya dapat memberikan ASI kepada Samaggiya di tempat duduk dengan seat belt yang tetap terpasang.
Sesampainya di luar negeri, tentu saja sebagian besar kegiatan kami berada di tempat umum seperti di terminal bus, bus, taxi, rumah sakit, restoran atau mall. Saat kami berada di tempat umum, biasanya suami selalu menyuruh saya berpindah tempat jika ingin menyusui bayi kami. Bahkan jika tidak ada lokasi yg sepi di tempat tersebut, saya harus menyusuinya di toilet. Saya sangat tidak nyaman melakukan hal ini tetapi karena ini adalah permintaan suami maka dengan terpaksa saya menurutinya juga. Namun dengan memakai baju menyusui NNW, sekarang suami sudah mengizinkan saya untuk menyusui bayi kami di tempat umum. Samaggiya sekarang juga tidak harus merengek untuk menunggu saya mencari tempat yang nyaman dan aman untuk menyusuinya.
Baju menyusui dari NNW sangat nyaman dipakai dan bayi pun aman saat diberi ASI. Terima kasih banyak NNW karena sudah menjadi solusi terbaik saya untuk mengatasi permasalahan di atas.

-Enny, Medan

Tuesday, October 13, 2015

Tetap bergaya feminim saat menyusui

Hai NNW, aku mau sharing pengalaman aku. Aku baru mempunyai anak pertama yang masih berumur 3 bulan dan ASI badan. Jadi waktu itu aku selalu menggunakan kemeja berkancing depan supaya memudahkan untuk menyusui di mana pun dan kapan pun. Namun, lama kelamaan merasa bosan karena selalu dengan gaya berpakaian kemeja. Pada suatu hari aku datang ke acara aqiqahan istrinya teman suamiku. Saat itu kita sedang menyusui anak bersama-sama di satu ruangan, aku melihat dia menggunakan dress warna hitam, tetapi sambil menyusui anaknya tanpa harus repot membuka dressnya itu dan tidak ada kancing depannya lagi. Lalu, aku bertanya pada dia, beli dressnya dimana dan dia merekomendasikan NNW kepadaku. Langsung tanpa berpikir panjang, aku langsung membuka instagram NNW dan langsung memesannya. Wow, ternyata banyak model baju menyusui NNW yang lucu dan bagus, tetap bisa bergaya seperti sedang tidak menyusui. Karena aku selalu senang berpenampilan feminim, maka aku langsung memesan dressNNW type Camila, Vidya, dan Fiona untuk pertama kalinya. Semenjak aku mempunyai dress menyusuiNNW, aku sudah tidak repot atau bingung untuk memakai dress lagi kemana pun aku berpergian, ke rumah sakit saat membawa bayiku untuk imunisasi, aku menggunakan dress NNW itu atau bahkan ke mall sekalipun untuk sekedar jalan-jalan untuk membeli keperluan bayiku. Jadi, sekarang aku bisa tampil feminim lagi deh seperti saat sebelum menikah dan saat hamil, tanpa harus repot membuka kancing untuk menyusui bayiku dimana pun, kapan pun. Bye bye kemeja... I'm so in love with NNW, bahannya super adem, nyaman, nggak ribet, dan mommy bisa tetap terlihat kece :)

- Dicha, Jakarta

Nursing wear masa kini

Suatu sore, setelah Daddy-nya Azka pulang kantor, kami pergi untuk berbelanja bulanan di salah satu mall di kota medan. Pertama kalinya saya memakai nursing wear dari #NNW. Di Medan, untuk mendapatkan nursing wear itu nggak gampang. Sudah tanya kesana sini, nggak ada yg jual. Akhirnya rasa penasaran saya berlanjut di instagram, mencari online shop dengan hastag #bajumenyusui. Alhamdulillah ketemu sama NNW.
Setelah berbelanja dan makan, niatnya padahal mau window shopping sambil jalan ke parkiran, tapi Azka nangis nggak mau diem di strollernya, padahal biasanya anteng. Kebiasaannya Azka, kalo sudah haus harus cepat-cepat dikasih susu, kalau nggak, pasti dia jerit-jerit. Untunglah, nggak jauh dari saya, ada kursi di dekat lift depannya cafe, jadi akhirnya saya duduk di sana.
Waktu saya mau membuka susu untuk Azka, ada ibu-ibu nyamperin saya. Dia bilang, ada ruangan menyusui di lantai 1. Saat itu, posisi saya di lantai 4. Untuk ke lantai 1 rasanya jauh banget. Bisa-bisa keburu Azka nangis jejeritan.
Saya bilang, "Nggak apa-apa, Bu. Disini aja," sambil tetep duduk di kursi itu.
Ibu itu heran karena saya pake dress (Vidya Dress). Mungkin dia pikir saya mau buka dari bawah kali ya, hahaha.
Dia bilang sambil menunjuk cafe di depan saya, "Nggak sopan loh, Dek. Soalnya di depan itu tempat orang makan.”
Saya cuekin aja si ibu tadi, sambil tetap menyusui Azka.
Kemudian Ibu itu kembali bertanya, "Loh, bajunya ada jendelanya? Kok keren ya? Beli dimana? Berapa harganya?"
Sambil senyum bangga, saya menjawab,  "Saya beli online di instagram, Bu. Di @nyonya_nursingwear. Coba search aja."
Kemudian Ibu itu lanjut penuh pertanyaan, katanya mau kasih tahu menantunya untuk beli juga, sambil berkata sambil tertawa, "Jaman Ibu dulu belum ada baju yang ada jendelanya. Ada aja ide orang jaman sekarang yaa."
Saya sangat nyaman menggunakan NNW di berbagai acara, entah itu kondangan, ngemall, atau ke dokter untuk imunisasi Azka. Kemanapun saya pergi, saya selalu mendapatkan pertanyaan yang sama: “Dimana beli bajunya?"
#NNW memang sangat membantu untuk Ibu menyusui. Nggak harus menggunakan baju kemeja saja untuk menyusui. Bisa juga tampil centil dengan dress, hehehe. Bener2 nursing in style!!
Sukses terus yah, NNW!

-Ade Irma Yusnita, Medan