Hai saya Pretty Angel Bastiaans, umur 30
tahun, ibu dari satu orang anak yang bernama Samantha Angela Sembiring. Dulu
saya pegang travel tour Holyland milik keluarga, tapi sejak fokus untuk punya
anak, saya sudah off dari travel. Sekarang kegiatan saya full untuk mengurus
suami dan Sam. Tanggal 22 Agustus ini anak saya Samantha atau
sering saya panggil Sam, genap berumur 2 tahun.
Awal Sam lahir, saya sempat
campur sufor (susu formula) karena saya kurang informasi tentang ASI, saya
pikir ASI saja tidak cukup jadi harus dibantu dengan sufor. Beruntung teman
saya di Solo yang bernama Dessy adalah konsultan laktasi, setiap hari dia chat
saya, mengedukasi saya tentang pentingnya ASI. Saat Sam berumur 3 minggu, saya
sudah lepas sufor dan menggunakan full ASI eksklusif, sampai sekarang saya
masih menyusui sampai Sam nanti genap 2 tahun.
Sam lahir dengan kondisi tongue tie dan lip tie,
keduanya grade 4. Awalnya saya tidak tahu karena memang dari awal saya kurang
informasi tentang ASI, saya menyusui penuh perjuangan sekali, karena saya menyusui
sampai berdarah-darah dan milk blister
berkali-kali. Awalnya saya pikir menyusui sakit itu biasa pas awal-awal tapi
ternyata sakitnya terus-terusan, nah waktu Sam 1 bulan, saya tanya Dessy
kemudian dia minta saya foto mulut Sam sewaktu menangis, dan pada akhirnya dia
pun mengkonfirmasi kalau Sam mengalami tongue
tie.
Akhirnya Sam di frenotomi/insisi untuk tongue
tienya, sebenarnya frenotomi itu
tindakan kecil sekali, tapi untuk saya waktu itu rasanya sedih luar biasa
karena masih umur sebulan tapi harus melalui proses itu. Bukan sekedar supaya
aktivitas menyusui lebih lancar, tapi juga untuk kedepannya Sam tidak mengalami
kendala bicara/ cadel. Setelah frenotomi
akhirnya menyusui tidak sesakit sebelumnya meskipun masih terasa sakit,
ditambah lagi waktu itu saya belum tahu ada baju menyusui. Bisa dibayangkan
menyusui sambil menahan sakit (seperti disilet-silet), terus ribet dengan baju,
sampai-sampai berkeringat, terus kalau di area publik harus pakai nursing cover lagi, yang ternyata bikin
Sam semakin sebal, dan saya juga jadi stress. Akhirnya Dessy bilang rata-rata
baby memang tidak suka dikasih nursing cover,
karena sesekali baby kontak mata dengan ibunya dan kadang memakai nursing cover itu terasa sumpek. Jadi
dia bilang, coba search di instagram/ internet tentang baju menyusui, dan
akhirnya saya menemukan NNW di Instagram, betapa senangnya saya sampai-sampai
berasa dapat harta karun :).
Waktu Sam umur 3 bulan saya sudah hampir putus
asa menahan sakit dan milk blister
yang bolak-balik muncul, akhirnya saya mencari ahli laktasi dan langsung
berangkat ke Jakarta untuk menemui Dr. Rini di Kemang Medical Care. Ternyata tongue tie Sam mengalami re-attach karena proses insisi ditambah treatment setelah insisi
yang kurang tepat, dan ternyata ada lip tie
juga. Saat itu juga dilakukan tindakan insisi
untuk tongue tie dan lip tie kepada Sam. Saat Sam berusia 5
bulan saya kembali lagi ke Jakarta karena saya kembali mengalami milk blister, dan ternyata tongue tie nya
re-attach lagi. Dr. Rini bilang insisi pertama itu sangat menentukan dan
akhirnya berujung dengan Sam harus operasi kecil dengan dokter bedah mulut
untuk mengambil tongue tie nya,
setelah itu barulah masalah menyusui benar-benar beres.
Kalau saya flash
back, saya tidak tahu juga kenapa saya bisa kuat menahan sakit saat itu,
dan hebatnya Sam, biasanya baby dengan tongue
tie dan lip tie, apalagi sudah
grade 4 akan jadi malas untuk menyusu, Tapi Sam tidak, saat saya berjuang untuk
menyusui, dia berjuang pula untuk menyusu langsung ke ibunya. Anak dengan tongue tie dan lip tie yang belum tertangani biasanya berat badannya akan turun,
tetapi berat badan Sam tetap naik dengan baik, itu tanda Sam juga berjuang.
Saat saya order produk NNW untuk kesekian
kalinya, saya sampai bilang ke admin NNW, saya bersyukur sekali dengan adanya
produk NNW. Mungkin untuk ibu-ibu yang tidak mengalami tantangan menyusui
seperti saya, NNW hanya sekedar baju yang memudahkan untuk menyusui, tapi untuk
saya, NNW sudah seperti teman seperjuangan dan sahabat saya. Saat saya harus
menahan sakit, saya sangat tebantu sekali dalam berpakaian, tidak perlu ribet
lagi mikirin baju dan juga nursing cover,
sehingga saya bisa fokus untuk menyusui anak saya. Apalagi disaat launching Nyonya Luxe, saya sangat
senang sekali karena saya bisa tetap cantik ke pesta tanpa harus mengorbankan
Sam karena saya tetap bisa menyusui Sam kapanpun dan tanpa perlu pusing mencari
ruangan untuk menyusui.
Karena kejadian ini, saya dijadikan seperti
duta ASI di greja. Sekalipun saya belum menjadi konsultan laktasi, tapi saya
mulai diminta untuk mengedukasi ibu-ibu untuk pro ASI. Puji Tuhan sudah 4 orang
ibu yang saya tahu yang sudah memberikan full ASI untuk anaknya, karena di
Medan masih sedikit sekali ibu-ibu yang pro ASI dibandingkan dengan Jakarta
misalnya. Saya bersyukur sekali bisa menemukan NNW disaat saya benar-benar
membutuhkan, Terima kasih sudah mendukung kami dan memudahkan kami para ibu
untuk menyusui sehingga kami dapat memberikan yang terbaik untuk anak kami.
Thank you so much Nyonya Nursing Wear, for making everything easier and
prettier :)
-Pretty Angel Bastiaans, Medan
No comments:
Post a Comment