Showing posts with label nursing top. Show all posts
Showing posts with label nursing top. Show all posts

Monday, November 2, 2015

Tetap ceria bersama NNW

Dulu waktu hamil anak pertama dan kedua nggak pernah kepikiran untuk punya baju menyusui. Sempat mencoba satu brand nursing wear tapi kecewa dengan kualitas bahannya. Namun di kehamilan yg ketiga saya berubah pikiran. Kebetulan HPL sang bayi di bulan november, berarti bulan desember saya bisa membawa sang bayi ikut ibadah natal. Biar dedek bayi bisa tetap minum Asi saat ibadah berlangsung, saya butuh outfit yang tepat untuk natal kali ini. Akhirnya saya cek di instagram #nursingdress dan yang keluar adalah foto-foto baju dari Nyonya Nursing Wear. Sekali lihat, saya langsung suka dengan modelnya. Vidya dress dan raquel blouse jadi pilihan pertama saya. 
Begitu paket sampai dan pakaian dikenakan, hmm, bahannya nyaman dan cuttingnya pun pas. Bukaan untuk menyusui juga cukup lebar tapi tetap tersembunyi jadi aman menyusui di public area tanpa pake nursing apron. Natal tiba dan kami pun bersilaturahmi ke rumah teman-teman gereja. Salah satu ibu bercelutuk saat melihat saya membawa bayi, "Loh, kamu nanti gimana nyusuinnya?. Dengan santai saya menjawab, "Tenang tante. Kan ntar tinggal buka di sini," sambil menunjuk bukaan di dress saya. Dan saat dia melihat saya sedang menyusui, dia pun berkata, "Asyik juga ya sekarang menyusui lebih enak karena bajunya ada bukaan, kalau dulu malu deh kalau harus menyusui di tempat umum, makanya kalau lagi keluar bawa susu formula"
Yah, seandainya zaman dulu sudah ada nursing dress yang keren seperti Nyonya Nursing Wear mungkin akan lebih banyak bayi yang dapat ASI eksklusif.
Thank you Nyonya. Suasana hatiku lebih ceria karena dapat tampil cantik meski sedang menyusui :D
 
- Hilda Davina, Tangerang

Kenyamanan paling utama


Ini cerita saat liburan mudik ke rumah mertua di Kota Caruban, Madiun. Saat berangkat di hari H, memang sering buru-buru. Saat itu berangkat jam 9, tapi baru packing jam 7. Nggak ribet malah nggak enak memang, Mom. Hehehe. Belum lagi menyiapkan dan mendadani si bayi Cayapata, bikin makin rempong pokoknya.
Dan tentu saja nggak boleh ketinggalan, kostum untuk jalan-jalan. Secara saya adalah ibu menyusui yang berjilbab, jadi wajib hukumnya membawa baju menyusui yang nyaman dan nggak vulgar kalau dipakai di tempat umum.
Berhubung koleksi baju menyusui saya hanya 3. Meskipun belum kering, Mamel akhirnya saya bawa saja. Nanti bisa dijemur di rumah mertua.
Akhirnya kami berangkat, dan besoknya sudah direncanakan akan jalan-jalan. Baju yang mamel akhirnya bisa dipakai setelah sebelumnya disetrika biar cepat kering. Hahaha.
Terus terang, saya cuma punya punya 3 baju menyusui, dan semuanya beli di NNW. Dua lainnya tank top. Ternyata tank top sangat membantu, nggak usah beli baju menyusui banyak. Pakai baju koleksi lama dengan tank top dari NNW sudah sangat membantu.
Baju NNW tentunya jadi baju andalan saat keluar rumah, jalan-jalan ke Mall atau luar kota. Sampai kadang malu kok pakai baju (NNW) ini terus ya? Tapi buat saya kenyamanan tetap utama. Omongan orang sih, nomor dua.


Thank you, NNW!
- Muefah

Monday, October 26, 2015

NNW, membantu secara fisik dan psikologis

Hi Nyonya Nursing Wear..
Pertama aku ingin mengucapkan thanks a lot untuk baju - baju yang memenuhi lemariku. You know, sangat senang rasanya hamil, melahirkan serta melihat anak kita tumbuh dan berkembang dengan baik. Apalagi bisa menyusui mereka eksklusif selama 6 bulan pertamanya. Masalahnya aku sempet dilema dengan berat badan dan bentuk tubuh yg berubah drastis, waktu anak pertama aku naik 25 kg dan hanya bisa turun 15 kg.
Start anak ke 2, beratku 72 kg dan naik hingga 96 kg. Sempat bingung dan putus asa ketika konsultasi dengan dokter bahwa ibu menyusui itu tidak boleh melakukan diet.
Well, selang berapa lama aku berpikir, tidak adil rasanya kalau hanya masalah badan bisa membuatku tidak memberikan ASI eksklusif pada anakku yang masih mempunyai masa depan yang panjang untuk dia jalani. Egois sekali.
Sekarang alhamdulillah aku dapat menyusui anakku dengan tenang. Berat dan bentuk tubuh tidak menjadi persoalan lagi buatku. You know why? Because of you, NNW.
Mungkin bagi sebagian orang baju - baju itu hanya memudahkan untuk menyusui, tapi buatku baju - baju nyonya nursing wear lebih menyentuh segi psikologiku, modelnya yg modis dan pas dengan ukuran badanku sekarang,  membuatku merasa I'm beautiful whatever I look.

Sorry for my Chesa and Zayn, mama sempet egois dan memikirkan diri sendiri. Buat bunda yang lain, membuat badan menjadi ideal lagi bisa kapan saja tapi memberi sesuatu yang terbaik untuk anak hanya saat ini, saat 6 bulan pertamanya. So, give ASI as long as you can. Anywhere, anytime. :)

- Indah Aryasa, Bandung

Mendukung adaptasi new mom dengan nursingwear yang nyaman

Halo, perkenalkan nama saya Caca, ibu satu anak laki-laki bernama Abi usia 3 bulan.
Alhamdulillah Abi lahir sehat sempurna dengan persalinan normal tanggal 30 September 2014 pukul 23.10 WIB. Saya tidak pernah sebangga dan sebahagia ini sebelumnya. Ngurusin ribetnya nikahan yang kalau kata orang jadi ratu semalam, masih kalah bahagianya dibanding melahirkan.
Allah Maha Baik. Alhamdulillah, Allah mengabulkan satu per satu doa saya. Saya memang mempersiapkan secara matang kehamilan pertama saya, mulai dari dokter kandungan yang kece, rumah sakit bersalin yang pro IMD pro ASI, jarak tempuh dari rumah, biaya persalinan, pakaian dan peralatan untuk menyusui, dll. Niat saya memang melahirkan secara normal, bisa IMD, dan bisa menyusui ASI.
Meskipun saya bisa merasakan nikmatnya IMD selama 1 jam, keesokan harinya saya merasa was-was karena ASI saya yang tidak langsung banyak keluar. Namun tetap saya disusukan pada Abi. Sampai 2 malam saya di RS, setelah dokter kandungan saya datang untuk mengecek kondisi saya, saya diperbolehkan pulang.
Ketika Abi usia 4 hari, suhu badannya tinggi, saya pernah baca kalau diberi ASI akan turun sendiri, walaupun ASI saya belum lancar tetap saya berikan.  Esoknya memang jadwal Abi kontrol dokter anak. Kami kembali ke RS tempat Abi dilahirkan. Betapa kecewanya saya ternyata Abi terkena kuning dan harus difototerapi, tidak diizinkan pulang. Saya dan suami bingung setengah mati, saya bilang apa adanya ke dokter kalau saya tidak tega meninggalkan Abi di RS, karena paling tidak butuh waktu 24 jam untuk fototerapi. Pikiran saya semwarut, bagaimana dengan ASInya dll.
Akhirnya saya dengan suami memutuskan untuk menginap di RS, kami beli kamar untuk istirahat kami. Kami tidak tega meninggalkan Abi sendiri di RS meskipun dokter bilang saya boleh pulang.
Malam itu sebelum Abi difototerapi, saya berusaha memberikan ASI dulu, malang ASI saya tetap belum lancar. Bidan menyarankan untuk memompa, hasilnya pun sangat mengecewakan. Dalam hati, saya menyalahkan diri saya sendiri baru kali ini saya begitu bodoh sampai anak sendiri sakit karena saya. Tak kuat, saya peluk suami saya, saya menangis.
Tawaran untuk memberi susu formula mulai menghantui, suami nampaknya mulai resah sehingga membujuk saya agar mau memberikan formula. Saya bingung, di satu sisi saya ingin memberikan asi eksklusif, di sisi lain saya tahu asi saya belum lancar dan anak saya harus diberi makan.
Teringat postingan teman saya yang mempunyai anak lebih dulu, dia memiliki persediaan asip yang tidak sedikit. Nekat saya telpon dia, kebetulan anaknya juga laki-laki, saya minta tolong apakah mau mendonorkan asipnya. Alhamdulillah teman saya bersedia. Setelah Abi diproses untuk fototerapi (dalam keadaan lapar 😭), saya dan suami bergegas pulang untuk packing sebentar dan menuju rumah teman saya. Saya ceritakan semua ke teman saya, dia sangat paham, selain memberikan asipnya saya diberikan pula persediaan fenugreeknya. Alhamdulillah.
Bergegas pula kami kembali ke RS untuk memberikan Abi asip milik teman saya. Untuk pertama kalinya Abi mengenal dot. Hati saya terenyuh melihat Abi minum dengan lahapnya namun bukan dengan asi milik saya.
Di kamar RS saya rajin memompa, berapapun yang saya hasilkan langsung saya bawa ke ruang bayi untuk diberikan ke Abi. Tentu setiap ke ruang bayi saya selalu sendu, tidak tega melihat Abi sendiri dengan penutup mata dan diaper. Saya berusaha kuat, saya harus tegar, karena jika saya lemah, Abi pun ikut lemah. Saya tahan tangis saya sekuat tenaga saya, saya ajak Abi berbicara bahwa Abi anak kuat, Abi anak sehat sebentar lagi kita pulang.
Setelah 24 jam yang melelahkan, hasil lab sudah kami peroleh, Abi diperbolehkan pulang. Selama di rumah saya gembleng diri saya sendiri. Saya konsumsi semua yang kata orang bisa memperlancar asi saya. Mulai dari kacang-kacangan, sayur katuk, dan jus pare. Alhamdulillah lancar dan melimpah sampai harus saya pompa. Alih-alih meminum asipnya, Abi lebih doyan menyusu pada saya but I love this bonding. Bahkan sekarang kalau diberi dot, Abi malah nangis menolak. Bingung dong saya, otomatis Abi harus ikut saya kemanapun saya pergi. Kemana-mana saya pake kemeja kancing depan supaya mudah menyusui. Tetapi tidak semudah yang saya pikir, tetap ribet karena harus buka kancingnya dulu dan mencari penutup untuk dada saya yang terlihat.
Sampai kakak ipar saya mention saya di instagram @nyonya_nursingwear, saya coba untuk membelinya. Produk nyonya pertama saya yaitu Nadya warna biru dongker. Wah, di luar dugaan ternyata nyaman sekali, saya pakai dengan cardigan karena saya berjilbab, bahannya juga nyaman spandex dingin dan melar. Paling penting adalah tidak repot untuk menyusui dan dada tidak terlihat karena menyusuinya tinggal membuka celah di samping dada (jadi ngga gampang masuk angin juga hihihi). Setelah itu saya jadi ketagihan beli model-model yang lainnya, saya punya Casey, Carmen, Tiara, Anna, dan akan terus beli model yang lainnya. Terima kasih Nyonya Nursingwear karena sudah menyediakan pakaian menyusui yang nyaman dan menyenangkan pemakainya, yang paling penting adalah mendukung asi eksklusif, so please tetap berinovasi karena memang beda dari produk baju menyusui lain.

- Nur Pasca Fitriani, Surabaya

Monday, October 19, 2015

Tetap Gaya ketika Menyusui


Ketika memutuskan untuk menyusui anak saya yang ke-2, saya bersemangat karena termotivasi akan memberikan yang terbaik. Namun di sisi lain, juga mulai terbayang kerepotan yang akan terjadi, mulai dari siap sedia menyusui di mana saja dan kapan saja, sibuk memompa ketika masuk kerja, serta keharusan menjaga asupan makanan agar ASI berkualitas. Persiapan menyusui seperti pompa, apron, botol-botol kaca adalah hal-hal pertama yang saya siapkan. Menyusul berikutnya adalah mengumpulkan stock kemeja atau baju berkancing depan. Terus terang melihat baju kemeja tersebut rasanya membosankan, karena modelnya begitu-begitu saja. Terbayang ke kantor harus berkemeja dan kalau ke mall juga demikian. Di rumah pun harus memakai daster berkancing depan, padahal inginnya tetap gaya dengan kaos.
Hingga pada suatu waktu ketika sedang berselancar di internet, saya menemukan website Nyonya Nursing wear. Ketika melihat-lihat websitenya, saya langsung bersemangat karena modelnya tidak melulu “kemeja”.  Tanpa menunggu lama, saya langsung membeli kaos Phoebe putih dan tanktop Mandy putih. Pertama kali saya menerima barangnya, saya langsung suka karena bahannya halus dan berkesan premium. Phoebe sering saya pakai ketika ada tamu di rumah atau sekedar pergi ke dokter untuk kontrol bayi karena nyaman dan praktis.
Pada saat yang sama saya mulai masuk kerja, Nyonya Nursing wear meluncurkan line koleksi baju kerja.  Sayapun langsung antusias mencari tahu apa yang ditawarkan Nyonya Nursing wear. Pada kesempatan pertama, saya langsung membeli Marie dan Wendy dan keduanya langsung jadi baju yang sering dipakai ke kantor. Dari keduanya, favorit saya adalah Marie. Awalnya teman-teman sesama ibu menyusui pikir saya tidak menyusui karena mengira baju yang saya pakai bukan potongan baju menyusui.
“Nggak menyusui yah Nggit?”
“Menyusui kok, kan bayi masih 3 bulan”
“Kok bajunya gitu, nggak ada bukaan depan, apa nggak ribet pas mompa ASI?”
Namun ketika dijelaskan bahwa baju ini memiliki celah vertikal kanan kiri untuk bukaan menyusui tanpa kancing yang ribet, mereka langsung takjub atas keunikan baju ini. Kecintaan saya pada Marie bukan saja karena bukaan menyusuinya yang unik, tapi juga pada bahannya yang adem, serta potongannya yang memungkinkan dipakai kerja dan jalan-jalan.
Kalau nge-mall sambil pakai baju inipun, pemakaiannya sangat praktis, karena ketika bayi sudah lapar, bisa langsung dibuka dan ‘hap’ disusukan tanpa ribet buka kancing. Malah saking favoritnya, saya punya 2 (dua) Marie, yaitu Marie blue dan pink!! ☺
D:\INGGIT\PERSONAL\My Pictures\Personal\compress claire.jpg

Sejak memiliki beberapa koleksi Nyonya Nursing wear, menyusui bukan lagi kegiatan yang merepotkan. Gaya dan praktis bisa didapat dalam koleksi Nyonya...!
D:\INGGIT\PERSONAL\My Pictures\Personal\compressed.jpg

Salam,
  • Mama Inggit dan Baby Arkana ☺, Jakarta

Tuesday, October 13, 2015

Tetap bergaya feminim saat menyusui

Hai NNW, aku mau sharing pengalaman aku. Aku baru mempunyai anak pertama yang masih berumur 3 bulan dan ASI badan. Jadi waktu itu aku selalu menggunakan kemeja berkancing depan supaya memudahkan untuk menyusui di mana pun dan kapan pun. Namun, lama kelamaan merasa bosan karena selalu dengan gaya berpakaian kemeja. Pada suatu hari aku datang ke acara aqiqahan istrinya teman suamiku. Saat itu kita sedang menyusui anak bersama-sama di satu ruangan, aku melihat dia menggunakan dress warna hitam, tetapi sambil menyusui anaknya tanpa harus repot membuka dressnya itu dan tidak ada kancing depannya lagi. Lalu, aku bertanya pada dia, beli dressnya dimana dan dia merekomendasikan NNW kepadaku. Langsung tanpa berpikir panjang, aku langsung membuka instagram NNW dan langsung memesannya. Wow, ternyata banyak model baju menyusui NNW yang lucu dan bagus, tetap bisa bergaya seperti sedang tidak menyusui. Karena aku selalu senang berpenampilan feminim, maka aku langsung memesan dressNNW type Camila, Vidya, dan Fiona untuk pertama kalinya. Semenjak aku mempunyai dress menyusuiNNW, aku sudah tidak repot atau bingung untuk memakai dress lagi kemana pun aku berpergian, ke rumah sakit saat membawa bayiku untuk imunisasi, aku menggunakan dress NNW itu atau bahkan ke mall sekalipun untuk sekedar jalan-jalan untuk membeli keperluan bayiku. Jadi, sekarang aku bisa tampil feminim lagi deh seperti saat sebelum menikah dan saat hamil, tanpa harus repot membuka kancing untuk menyusui bayiku dimana pun, kapan pun. Bye bye kemeja... I'm so in love with NNW, bahannya super adem, nyaman, nggak ribet, dan mommy bisa tetap terlihat kece :)

- Dicha, Jakarta

Tuesday, September 29, 2015

Bukaan nursing wear yang tetap membuat nyaman beraktifitas

Saya merasa sangat bersyukur tahu baju menyusui sekaligus untuk hamil juga, Nyonya Nursing Wear. Pertama kali tahu dari hashtag di Instagram yang saya cari untuk persiapan menyusui. Waktu lihat koleksi Nyonya Nursing Wear, saya tertarik karena punya double function, bahkan triple function karena bisa dipakai saat hamil, menyusui dan dalam keadaan sedang tidak hamil dan menyusui. Waktu hamil sekitar 8 bulanan saya beli 2 items "Julia Flowery Dress" & "Rosie" yang salah satunya bisa saya pakai sampai 9 bulan. Nyaman dan bebas bergerak, itu yang saya rasakan waktu memakai koleksi brand ini. Setelah melahirkan pun, saya masih bisa pakai terutama untuk masa menyusui. Bajunya yang cantik, modern dan tidak terlihat seperti baju menyusui, tapi fungsinya sangat berguna untuk menyusui bayi saya. Akses/lubang menyusui pada pakaian sangat leluasa untuk menyusui, jadi bayi tetap nyaman, dan saya juga bisa menyusui di mana saja. Beda dengan dua merek lainnya yang pernah saya coba, tapi ternyata akses/lubangnya terlalu kecil jadi tidak leluasa untuk menyusui bayi. Beberapa hari yang lalu waktu saya ibadah di gereja, saya tetap dapat menyusui sambil mendengarkan khotbah dengan memakai dress "Anna Black" dari Nyonya Nursing Wear, yang waktu itu saya beli dari Breastfeeding Fair di Grand Indonesia bulan Desember 2014 lalu. Bajunya praktis dan tidak perlu apron untuk menutupi, karena lipatan di akses menyusui tersebut bisa menutupi puting. Jadi, tidak terlihat seperti menyusui, dan saya tetap bisa mengikuti ibadah tanpa harus keluar ruangan. Kira-kira 4 bulanan sudah saya pakai koleksi Nyonya Nursing Wear (coba tahu dari awal hamil :D). Senang bisa sharing tentang Nyonya Nursing Wear sama anggota keluarga yang juga sedang hamil supaya mereka prepare baju menyusui. Secara keseluruhan saya sangat puas dengan desain dan kenyamanan dari koleksinya Nyonya Nursing Wear dan masih berniat beli lagi. Terima kasih Nyonya Nursing Wear.

- Paulina, Jakarta Selatan

A shoutout from Melbourne

I gave birth to my first child at the Royal Women Hospital in Melbourne October last year. I've ordered a few of nursing cloths from Nyonya Nursing Wear to be brought by my mum before I went into labor. The midwives and doctor there were amazed by those cloths. They said it was handy and clever designs. One thing for sure, those cloths were extremely helpful since I have to fed my newborn every hour at the hospital!

- Rina Amalia, Bogor

Wednesday, February 18, 2015

Investasi Baju Hamil dan Menyusui dengan NNW

image1.JPG
Pertama-tama kenalkan saya Sheila, ibu muda dari satu anak laki-laki usia 8 bulan. Sebagai ibu muda, saya masih tetap ingin tampil modis dong ya walaupun menyusui. Pada awalnya saya mengetahui tentang NNW dari iseng-iseng saat berselancar di instagram. Karena penasaran, saya lanjutkan dengan browsing di website dan saya pun langsung suka pada NNW. 😍😍
Pertama lihat modelnya itu loh, kece badaiiii.. Baju menyusui yang tidak seperti baju menyusui pada umumnya. Saya pun langsung memesan 2 baju (Blair & Ariana) dan saat kiriman datang, saya semakin jatuh cinta pada NNW dengan bahannya yang tebal, sangat nyaman, dan tidak terlihat murahan. Padahal pada awalnya saya mengira bahwa belanja di NNW akan sama dengan belanja di online shop lain, barang aslinya tidak sebagus di katalog. Tapi ternyata aslinya bagus banget. Bahannya spandex tapi tebal dan tetap adem. Setelah itu, saya langsung buka website NNW lagi untuk membeli baju menyusui yang ke dua kalinya. 😜 Pada saat ini saya kembali memesan Ariana, ditambah dengan Casey blouse.
Dari dulu saya mengalami kesulitan mencari baju menyusui yang modis, mentok-mentoknya saya selalu mebeli baju model kemeja kancing depan, tapi lama-lama bosen juga karena jadinya model yang saya punya itu-itu saja. Sekarang kalau lihat baju di mall, saya hanya merasa tertarik tapi tidak ada keinginan untuk membeli. Inginnya beli di NNW saja karena baju menyusuinya tidak kalah kece.

Selain itu, yang membuat saya semakin suka dengan NyoNya Nursing Wear adalah tersedianya model dress menyusui yang juga tidak kalah keren dengan blus-blusnya. Selama ini saya selalu ingin memakai dress tapi tidak bisa karena tidak mungkin saya membuka baju dari bawah sampai atas untuk menyusui. Dengan menggunakan dress menyusui NNW, masalah tersebut dapat teratasi.
Membeli baju menyusui di NyoNya Nursing Wear dapat dikatakan investasi, karena baju-bajunya dapat dipakai dari hamil sampai menyusui alias 2 in 1. Bahkan sampai sekarang saya masih belum bisa berhenti belanja di NNW karena setiap saya cek selalu ada model baru yang membuat saya ingin beli terus.😍
Jalan-jalan ke mall gak pake ribet. Jika akan menyusui, tinggal singkap saja, jadi deh menyusui. Tidak perlu repot menutupi bagian atas payudara karena takut kelihatan. Pokoknya baju menyusui NNW paling the best lah.
-Sheila Angelina, Denpasar, Bali

Tuesday, February 17, 2015

Tekad Sekuat Baja Demi Menyusui Sang Buah Hati



Saya Diana Dewi, ibu dari tiga orang putra. Pengalaman ASI saya pada putra ketiga sangat penuh perjuangan, kesabaran dan tangisan, hehe.. (Beneran lho!). Pada putra pertama dan putra kedua saya menyerah tidak bisa memberikan ASI dikarenakan puting payudara yang sungguh imut dan 'blesek' alias masuk ke dalam. Tetapi ketika melahirkan putra ketiga pada tanggal 28 Oktober 2014 lalu saya bertekad bulat untuk memberikan ASI full kepada bayi saya.

Di hari pertama dan kedua, bayi saya belum bisa menghisap ASI karena payudara yang masih tersumbat. Dengan tekad baja, saya akhirnya memompa ASI yang pada 1 jam kemudian hanya dapat 10ml (miriiiss..). Walaupun demikian, saya senang bukan main, ada harapan dalam hati saya. Di selingi ASI hasil perahan dan susu kambing (pada saat itu saya berikan formula bayi merk Kari Home susu kambing), alhamdulillah di usia tujuh hari bayi saya sukses menghisap ASI. Disitu saya sadar bahwa bagaimanapun kondisi payudara, setiap ibu bisa memberikan ASI untuk bayi tercinta, tinggal bagaimana semangat, tekad dan keras kepala sang ibu untuk berusaha. Sekarang bayi saya berumur tiga bulan, alhamdulillah sehat, montok dan lucu sekali.

Sebelum mengetahui NyoNya Nursing Wear terus terang saya kesulitan untuk mencari baju menyusui, dikarenakan keterbatasan perlengkapan dan peralatan menyusui yang terbatas di Samarinda. Ketika saya follow instagram account dan memesan beberapa baju koleksi NyoNya Nursing Wear saya langsung ketagihan karena desain dan bahan yang digunakan sangat comfy dan stylish, harganya pun bersahabat.  Sekarang dengan menggunakan koleksi baju menyusui NNW berpergian dengan bayi kemana saja sudah tidak terlalu repot, bayi menangis minta nenen tinggal buka dan langsung nenen. Tidak perlu cover menggunakan menyusui lagi karena desain NNW sudah cukup menutupi bagian  payudara. Sungguh saya berterima kasih karena NNW sudah mendesain baju menyusui dengan begitu nyaman dan cantik dipakai. Nyonya.Nursing Wear memang merk baju menyusui yang recomended! :)

-Diana Dewi, Samarinda