Showing posts with label bayi ASI. Show all posts
Showing posts with label bayi ASI. Show all posts

Monday, November 2, 2015

Tetap ceria bersama NNW

Dulu waktu hamil anak pertama dan kedua nggak pernah kepikiran untuk punya baju menyusui. Sempat mencoba satu brand nursing wear tapi kecewa dengan kualitas bahannya. Namun di kehamilan yg ketiga saya berubah pikiran. Kebetulan HPL sang bayi di bulan november, berarti bulan desember saya bisa membawa sang bayi ikut ibadah natal. Biar dedek bayi bisa tetap minum Asi saat ibadah berlangsung, saya butuh outfit yang tepat untuk natal kali ini. Akhirnya saya cek di instagram #nursingdress dan yang keluar adalah foto-foto baju dari Nyonya Nursing Wear. Sekali lihat, saya langsung suka dengan modelnya. Vidya dress dan raquel blouse jadi pilihan pertama saya. 
Begitu paket sampai dan pakaian dikenakan, hmm, bahannya nyaman dan cuttingnya pun pas. Bukaan untuk menyusui juga cukup lebar tapi tetap tersembunyi jadi aman menyusui di public area tanpa pake nursing apron. Natal tiba dan kami pun bersilaturahmi ke rumah teman-teman gereja. Salah satu ibu bercelutuk saat melihat saya membawa bayi, "Loh, kamu nanti gimana nyusuinnya?. Dengan santai saya menjawab, "Tenang tante. Kan ntar tinggal buka di sini," sambil menunjuk bukaan di dress saya. Dan saat dia melihat saya sedang menyusui, dia pun berkata, "Asyik juga ya sekarang menyusui lebih enak karena bajunya ada bukaan, kalau dulu malu deh kalau harus menyusui di tempat umum, makanya kalau lagi keluar bawa susu formula"
Yah, seandainya zaman dulu sudah ada nursing dress yang keren seperti Nyonya Nursing Wear mungkin akan lebih banyak bayi yang dapat ASI eksklusif.
Thank you Nyonya. Suasana hatiku lebih ceria karena dapat tampil cantik meski sedang menyusui :D
 
- Hilda Davina, Tangerang

Monday, October 26, 2015

Mendukung adaptasi new mom dengan nursingwear yang nyaman

Halo, perkenalkan nama saya Caca, ibu satu anak laki-laki bernama Abi usia 3 bulan.
Alhamdulillah Abi lahir sehat sempurna dengan persalinan normal tanggal 30 September 2014 pukul 23.10 WIB. Saya tidak pernah sebangga dan sebahagia ini sebelumnya. Ngurusin ribetnya nikahan yang kalau kata orang jadi ratu semalam, masih kalah bahagianya dibanding melahirkan.
Allah Maha Baik. Alhamdulillah, Allah mengabulkan satu per satu doa saya. Saya memang mempersiapkan secara matang kehamilan pertama saya, mulai dari dokter kandungan yang kece, rumah sakit bersalin yang pro IMD pro ASI, jarak tempuh dari rumah, biaya persalinan, pakaian dan peralatan untuk menyusui, dll. Niat saya memang melahirkan secara normal, bisa IMD, dan bisa menyusui ASI.
Meskipun saya bisa merasakan nikmatnya IMD selama 1 jam, keesokan harinya saya merasa was-was karena ASI saya yang tidak langsung banyak keluar. Namun tetap saya disusukan pada Abi. Sampai 2 malam saya di RS, setelah dokter kandungan saya datang untuk mengecek kondisi saya, saya diperbolehkan pulang.
Ketika Abi usia 4 hari, suhu badannya tinggi, saya pernah baca kalau diberi ASI akan turun sendiri, walaupun ASI saya belum lancar tetap saya berikan.  Esoknya memang jadwal Abi kontrol dokter anak. Kami kembali ke RS tempat Abi dilahirkan. Betapa kecewanya saya ternyata Abi terkena kuning dan harus difototerapi, tidak diizinkan pulang. Saya dan suami bingung setengah mati, saya bilang apa adanya ke dokter kalau saya tidak tega meninggalkan Abi di RS, karena paling tidak butuh waktu 24 jam untuk fototerapi. Pikiran saya semwarut, bagaimana dengan ASInya dll.
Akhirnya saya dengan suami memutuskan untuk menginap di RS, kami beli kamar untuk istirahat kami. Kami tidak tega meninggalkan Abi sendiri di RS meskipun dokter bilang saya boleh pulang.
Malam itu sebelum Abi difototerapi, saya berusaha memberikan ASI dulu, malang ASI saya tetap belum lancar. Bidan menyarankan untuk memompa, hasilnya pun sangat mengecewakan. Dalam hati, saya menyalahkan diri saya sendiri baru kali ini saya begitu bodoh sampai anak sendiri sakit karena saya. Tak kuat, saya peluk suami saya, saya menangis.
Tawaran untuk memberi susu formula mulai menghantui, suami nampaknya mulai resah sehingga membujuk saya agar mau memberikan formula. Saya bingung, di satu sisi saya ingin memberikan asi eksklusif, di sisi lain saya tahu asi saya belum lancar dan anak saya harus diberi makan.
Teringat postingan teman saya yang mempunyai anak lebih dulu, dia memiliki persediaan asip yang tidak sedikit. Nekat saya telpon dia, kebetulan anaknya juga laki-laki, saya minta tolong apakah mau mendonorkan asipnya. Alhamdulillah teman saya bersedia. Setelah Abi diproses untuk fototerapi (dalam keadaan lapar 😭), saya dan suami bergegas pulang untuk packing sebentar dan menuju rumah teman saya. Saya ceritakan semua ke teman saya, dia sangat paham, selain memberikan asipnya saya diberikan pula persediaan fenugreeknya. Alhamdulillah.
Bergegas pula kami kembali ke RS untuk memberikan Abi asip milik teman saya. Untuk pertama kalinya Abi mengenal dot. Hati saya terenyuh melihat Abi minum dengan lahapnya namun bukan dengan asi milik saya.
Di kamar RS saya rajin memompa, berapapun yang saya hasilkan langsung saya bawa ke ruang bayi untuk diberikan ke Abi. Tentu setiap ke ruang bayi saya selalu sendu, tidak tega melihat Abi sendiri dengan penutup mata dan diaper. Saya berusaha kuat, saya harus tegar, karena jika saya lemah, Abi pun ikut lemah. Saya tahan tangis saya sekuat tenaga saya, saya ajak Abi berbicara bahwa Abi anak kuat, Abi anak sehat sebentar lagi kita pulang.
Setelah 24 jam yang melelahkan, hasil lab sudah kami peroleh, Abi diperbolehkan pulang. Selama di rumah saya gembleng diri saya sendiri. Saya konsumsi semua yang kata orang bisa memperlancar asi saya. Mulai dari kacang-kacangan, sayur katuk, dan jus pare. Alhamdulillah lancar dan melimpah sampai harus saya pompa. Alih-alih meminum asipnya, Abi lebih doyan menyusu pada saya but I love this bonding. Bahkan sekarang kalau diberi dot, Abi malah nangis menolak. Bingung dong saya, otomatis Abi harus ikut saya kemanapun saya pergi. Kemana-mana saya pake kemeja kancing depan supaya mudah menyusui. Tetapi tidak semudah yang saya pikir, tetap ribet karena harus buka kancingnya dulu dan mencari penutup untuk dada saya yang terlihat.
Sampai kakak ipar saya mention saya di instagram @nyonya_nursingwear, saya coba untuk membelinya. Produk nyonya pertama saya yaitu Nadya warna biru dongker. Wah, di luar dugaan ternyata nyaman sekali, saya pakai dengan cardigan karena saya berjilbab, bahannya juga nyaman spandex dingin dan melar. Paling penting adalah tidak repot untuk menyusui dan dada tidak terlihat karena menyusuinya tinggal membuka celah di samping dada (jadi ngga gampang masuk angin juga hihihi). Setelah itu saya jadi ketagihan beli model-model yang lainnya, saya punya Casey, Carmen, Tiara, Anna, dan akan terus beli model yang lainnya. Terima kasih Nyonya Nursingwear karena sudah menyediakan pakaian menyusui yang nyaman dan menyenangkan pemakainya, yang paling penting adalah mendukung asi eksklusif, so please tetap berinovasi karena memang beda dari produk baju menyusui lain.

- Nur Pasca Fitriani, Surabaya

Monday, October 19, 2015

Menyusui dengan nyaman di ruang publik

Hai, nama saya Enny, ibu dari seorang bayi perempuan yang berusia 8 bulan sekarang. Nama Bayi kami adalah Samaggiya. Dia memiliki penyakit jantung bawaan (pjb) dan sudah dioperasi di salah satu rumah sakit di luar negeri 5 bulan yang lalu. Sekarang dia harus melakukan check up rutin sesuai jadwal yang ditentukan oleh dokter. Karena Samaggiya masih bayi, dokter memberi saran ketika kami menaiki pesawat, sebaiknya bayi diberi kompeng saat pesawat take off dan landing tetapi kebetulan Samaggiya tidak mau menggunakan kompeng. Lalu saya berinisiatif untuk memberikan ASI saat pesawat take off dan landing. Dengan memakai baju menyusui dari nnw, saya dapat memberikan ASI kepada Samaggiya di tempat duduk dengan seat belt yang tetap terpasang.
Sesampainya di luar negeri, tentu saja sebagian besar kegiatan kami berada di tempat umum seperti di terminal bus, bus, taxi, rumah sakit, restoran atau mall. Saat kami berada di tempat umum, biasanya suami selalu menyuruh saya berpindah tempat jika ingin menyusui bayi kami. Bahkan jika tidak ada lokasi yg sepi di tempat tersebut, saya harus menyusuinya di toilet. Saya sangat tidak nyaman melakukan hal ini tetapi karena ini adalah permintaan suami maka dengan terpaksa saya menurutinya juga. Namun dengan memakai baju menyusui NNW, sekarang suami sudah mengizinkan saya untuk menyusui bayi kami di tempat umum. Samaggiya sekarang juga tidak harus merengek untuk menunggu saya mencari tempat yang nyaman dan aman untuk menyusuinya.
Baju menyusui dari NNW sangat nyaman dipakai dan bayi pun aman saat diberi ASI. Terima kasih banyak NNW karena sudah menjadi solusi terbaik saya untuk mengatasi permasalahan di atas.

-Enny, Medan

Tuesday, September 29, 2015

A shoutout from Melbourne

I gave birth to my first child at the Royal Women Hospital in Melbourne October last year. I've ordered a few of nursing cloths from Nyonya Nursing Wear to be brought by my mum before I went into labor. The midwives and doctor there were amazed by those cloths. They said it was handy and clever designs. One thing for sure, those cloths were extremely helpful since I have to fed my newborn every hour at the hospital!

- Rina Amalia, Bogor

Monday, September 14, 2015

Nyaman berjalan-jalan dengan keluarga

Bismillahirahmannirahim..

Jalan-jalan adalah hal paling menyenangkan untuk seorang ibu rumah tangga seperti saya, apalagi jalan-jalan bersama anak dan suami. Suatu hari, saya, suami dan Baby Genta bersiap pergi ke taman kota, lalu ibu mertua saya bertanya, “Kok tumben gak pake baju menyusui, nanti ribet loh harus cari nursing room di taman”. Dalam hati, saya senang karena baju menyusui yang saya pakai tidak terlihat seperti baju menyusui kebanyakan yang hanya menggunakan kancing depan untuk akses menyusui.
Kemudian saya menjawab, “Ini baju menyusui kok, Bu. Hanya modelnya saja yang modern, bahannya juga bagus tidak panas kalo dipake ke taman.
Saat itu saya menggunakan Casey Peach dari NNW. Elbow patch yang lagi tren yang membuat saya tertarik untuk membelinya.
Teman-teman saya sesama pejuang ASI pun kalo lihat saya pake Casey jadi sering bertanya, kok ada baju menyusui trendy seperti ini, ga ribet dan bahannya super nyaman.
Terimakasih NNW sudah menjadi sahabat pejuang ASI dengan modelnya yang keren dan up to date!

- Dyah Kartika S, Purwokerto

Sunday, September 13, 2015

Jalan-jalan Sambil Menyusui

Beberapa tahun lalu pada saat iparku melahirkan, belum ada produsen baju menyusui. Bahkan belum ada ruangan khusus bayi di mal-mal. Iparku memberikan ASI bagi anaknya. Tapi karena kendala menyusui di muka umum, sejak awal iparku juga memberikan formula pada saat bepergian. Di saat anaknya berusia 9 bulan, iparku menghentikan pemberian ASI dan memberikan susu formula sepenuhnya.

Aku bersyukur ketika akhirnya memiliki anak, sudah banyak pilihan baju-baju menyusui. Kemudahan ini mempunyai peranan yang sangat besar untuk kesuksesan pemberian ASI bagi anak-anakku minimal 2 tahun.

Perjalanan pemberian ASI bagi anak pertama dimulai dengan apron menyusui. Ternyata penggunaan apron menyusui hanya bertahan 1 bulan. Anakku berontak jika disusui di dalam apron menyusui. Kemudian dimulailah perjalanan mencoba berbagai merk baju menyusui. Pilihan utama jatuh pada baju menyusui bukaan kancing jepret karena aku kurang sreg dengan baju-baju menyusui bahan kaos yang ada di pasaran saat itu. Aku setia dengan pilihan utama tersebut sampai lahir anak kedua.

Anak pertamaku tergolong sabar. Aku masih sempat mengaitkan penutup cup bra dan mengancingi bukaan menyusui yang menggunakan kancing jepret setiap kali dia selesai menyusu. Anak keduaku termasuk anak yang tidak sabar. Setiap kali selesai menyusu, dia langsung berontak agar aku segera jalan atau bahkan dia minta turun dari pangkuan atau gendonganku. Seringkali aku tidak sempat mengaitkan penutup cup bra apalagi mengancingi bukaan menyusui. Aku harus segera menahan beban anakku yang sedang berontak supaya tidak terjatuh.

Maka perjalanan mencoba berbagai baju menyusui dimulai lagi. Kali ini aku fokus dengan bukaan menyusui yang harus bisa diakses lebih cepat. Akhirnya aku mempunyai kesempatan untuk mencoba baju menyusui Nyonya Nursing Wear. Bahannya dari kaos yang adem dan nyaman dikenakan. Modelnya pun modis dan banyak variasi.

Pakaian terfavorit adalah Phoebe. Aku sampai mempunyai 4 warna hanya untuk tipe yang ini. Bukaan menyusuinya sangat rahasia. Bahkan aku bisa dengan santai menyusui anakku di tengah keramaian seperti di mall, di airport, di dalam pesawat, di tepi pantai sampai di tengah jalan Orchard Singapura sewaktu libur lebaran tahun lalu. Banyak yang tidak menyadari kalau aku sedang menyusui anakku. Favoritku yang lain adalah Vidya, Lorie, Casey dan Sophie. Dan masih ada beberapa tipe lainnya yang aku miliki. Beruntung Nyonya Nursing Wear memproduksi baju yang rata2 terlalu besar buatku. Kalau tidak, entah sampai berapa banyak koleksi baju Nyonya Nursing Wear yang aku miliki.

Terima kasih Nyonya Nursing Wear.


- Sylvia Justana, Jakarta Barat

Sunday, August 30, 2015

Menjadi ibu susu untuk keponakan

Halo mom,
Saya mau sharing nih tentang pengalaman berkesan saya menggunakan baju NyonyaNursingWear. Ada banyak pengalaman, tapi yang paling berkesan adalah ketika saya menjadi ibu susu keponakan saya yang baru lahir.
Saya mempunyai seorang putri berusia 10 bulan. Alhamdulilah lulus ASI esklusif dan sampai saat ini masih ASI. Karena itu, saya selalu menggunakan baju menyusui atau baju yang ada zipper atau kancing di bagian dada untuk memudahkan ketika bayi saya ingin menyusu. Kalau di rumah, sudah pasti daster yang menjadi pakaian sehari-hari dan kalau keluar rumah NyonyaNursingWear solusinya. Nyonya nursing wear merupakan salah satu “brand clothing” favorit saya. Karena selain bahannya adem, model bajunya bisa digunakan untuk wanita berhijab. Nah, singkat cerita pada tanggal 27 Desember 2014, kakak saya melahirkan seorang bayi perempuan yang sangat cantik dan sehat secara SC. Saya dan keluarga menemani di rumah sakit selama beberapa hari. Karena proses SC dan air susunya belum lancar, kakak saya tidak bisa menyusui bayinya sedangkan bayinya sudah kehausan. Daripada diberi susu formula, saya pikir lebih baik saya bantu saja menyusui Adara (nama bayi tersebut). Risih memang menyusui di tempat yang ramai, tapi melihat anak sudah menangis kelaparan, ibu mana yang tega membiarkannya. Untungnya saat itu saya memakai baju menyusui dari NNW sehingga meskipun kamar ramai dipenuhi oleh tamu dan keluarga, saya masih bisa menyusui dengan perasaan tenang tanpa takut dada saya kelihatan. Memang benar, menyusui ketika ramai tidak akan mencolok apabila kita rileks dan tenang. Bahkan ketika menyusui kakak saya bertanya “Adara nggak jadi disusui?” kemudian saya jawab “ini lagi nyusu, kak. Karena bukaaanya lebar dan tertutup, perasaan kita jadi lebih santai sampai-sampai nggak kelihatan kalau kita sedang menyusui. Bahkan karena bukaanya sangat lebar, saya juga bisa pumping tanpa harus repot-repot buka baju. Setelah Adara kenyang giliran anak saya yang menyusu. Udah kayak sembako aja nih pake antri menyusui segala. Salah satu kelebihan produk NNW yaitu bahan kain yang digunakan tidak panas dan bukaannya juga tidak menggunakan restleting. Jadi tertutup banget kalau lagi menyusui. Selain itu juga banyak salenya. Kesukaan ibu-ibu banget nih kalo dengar kata SALE. Sebelum tahu produk NNW, saya pernah menggunakan baju yang menggunakan restleting. Jadi, ketika bayi saya selesai nyusu terlihat ada bekas restleting dipipinya. Kasihan rasanya.
Singkat cerita, bahagia sekali rasanya bisa membantu untuk memberikan asi kepada keponakan saya yang pertama tersebut. Yang paling penting buat orang yang pelupa seperti saya nggak perlu repot-repot lagi bawa nursing apron kemana-mana. Terimakasih NNW.

Ini foto waktu Adara baru lahir banget. Masih fresh from raheem. Di foto ini saya menggunakan Ariana purple.
Dan ini foto saya dan anak saya Aleyna. Di foto ini saya menggunakan baju Nyonya buat kondangan loh. Pokoknya the best banget NNW.

  • Windy Fajar, Riau

Wednesday, May 20, 2015

Serunya menjadi Reseller Baju Menyusui NyoNya



Hari Sabtu kali ini, 31 Januari 2015,  saya isi dengan mengiyakan ajakan suami untuk pergi ke Sarangan. Sarangan adalah sebuah tempat yang dingin karena berada di daerah dataran tinggi kota  Magetan. Kali ini, saya memakai manset hitam Lorie yang saya padu padankan dengan overall hitam.  Saya tidak khawatir kedinginan meski cuaca mendung karena bahan dari kaos NNW selalu membuat saya nyaman. Selama perjalanan, saya juga mudah menyusui karena akses menyusui dari Lorie ini hanya tinggal tarik ke samping saja. Jadi, memakai Lorie selama naik boat maupun berjalan kaki tetap nyaman.

Sebelum menjadi reseller NNW, saya sama sekali belum pernah memiliki koleksinya. Hanya melihat koleksinya yang membuat hati saya berdesir untuk memiliki. Akhirnya saya memutuskan untuk langsung menjadi reseller tanpa mencoba dulu kualitas merk 'NNW' seperti apa. Alhamdulillah kenekadan saya membawa berkah. Ternyata semua koleksinya benar-benar bagus. Mulai dari yang basic hingga untuk ke kantor maupun ke pesta ada dan saya juga punya. Ukuran badan saya yang cukup besar awalnya juga membuat resah apakah saya bisa memakai baju ini. Untunglah keinginan saya terpenuhi. Baju NNW pertama saya adalah phoebe berwarna putih. Dan dilanjut dengan koleksi yang lainnya. Yang jelas senang dan tenang bersama NNW.

Penuh cinta dan doa,

Ani Purwitasari, Madiun

Wednesday, May 13, 2015

Pergi Imunisasi bersama Bayi ASI




Membawa buah hati untuk imunisasi ke RS rasanya seperti mimpi buruk buat saya. Rasa

tidak tega melihat jarum suntik menancap di tubuh yang mungil menjadikan saya harus

mencari cara agar si kecil merasa nyaman dan aman setelah melalui proses rasa sakit. Hari

itu, seperti biasa saya bersiap ke RS untuk imunisasi BCG. Bepergian dengan bayi asi

mengharuskan saya selalu siap menyusui dimanapun kapanpun dalam kondisi apapun. Saya

pilih memakai Lyla dari NNW, karena desainnya yang formal casual dan akses menyusuinya

yang tidak ribet. Benar saja, ketika tiba giliran si kecil disuntik, kemudahan itu menjadikan

magic buat saya untuk menenangkan tangisnya sesaat setelah disuntik. Tidak ada rasa ragu

dan takut kelihatan sama dokternya, si kecil pun minum dengan nyaman. Terima kasih NNW.

Menyusui pun menjadi hal yang menyenangkan buat saya.


- Dyah Nuraini, Jakarta

Tuesday, April 21, 2015

Say Good Bye sama Apron Menyusui



Awalnya saya belum kenal yang namanya baju menyusui. Awal-awal nyusuin di public place rempong banget harus pake apron dan bawa apron kemana-mana. Saya dan baby (Zani) gampang banget keringetan jadi klo udah pake apron, dua-duanya udah grasak-grusuk kepanasan.
Akhirnya ketemulah sama NyoNya. Pertama beli langsung jatuh hati sama bahannya yang adem. Nyoba nyusuin pertama kali pake lorie untuk daleman kebaya dan itu di kawinan, kebayang deh di kawinan mau nyusuin pake kebaya gimana juga caranya tapi alhamdulillah lancar jaya karena didukung sama baju menyusuinya kalo ga bingung deh pastinya mau nyusuin nyari tempat tertutup buat nyusuin, belum buka kebayanya belum lagi harus buka bajunya (rempongnya plus harus kluar dari kerumunan nyari tempat sepi dan ketutup).

Tadinya agak ragu mau nyusuin di public place ga pake apron apalagi di kawinan banyak banget orang-orang. Ternyata berhasil, awalnya Zani keliatan agak bingung karena ga pake ditutupin (bayi koq bisa tau yah) tapi yah namanya juga bayi di kasih asi langsung deh di hajar kali ini Zani pun ga grasak-grusuk gara-gara mukanya ketutupan dan kegerahan plusnya lagi Zani seneng karena sekarang kalo nyusu dimanapun tetep bisa sambil tatap-tatapan sama ibunya. Walopun Zani kalau nyusu agak-agak rusuh (masih nyusu tapi suka main lepas aja tanpa peringatan) tapi alhamdulillah karena baju menyusuinya fleksibel jadi susu sang ibupun tetep ketutup, jadi makin smangat kalau nyusuin karena ga harus pake kepanasan, kegerahan, rempong, apalagi ga harus pake zaninya ngamuk karena ga suka mukanya ketutupan plus ga bisa liat muka sang uma (panggilan zani untuk sang ibu aka aku) hehehe..

Smenjak itu sampai suami juga seneng liat anaknya nyusu ga pake kegerahan plus si ibunya tetep terjaga privasinya. Jadi motto saya sampai sekarang karena nyonyanursingwear breastfeed Zani bisa anytime anywhere tanpa gerah melanda.

- Dhini, Pekanbaru

Sunday, March 1, 2015

Bayi Kuat Menyusu? Bukan Masalah!



Sejak awal melahirkan, saya berjanji akan memberikan asi eksklusif untuk Karel. Saat Karel berusia 2 minggu, Karel divonis memiliki intoleransi terhadap susu sapi dan produk turunan. Jadi pilihan untuk memberikan asi eksklusif menjadi sebuah keharusan.

Produksi asi saya pun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan karel sehari hari. Dengan intensitas menyusui yang lebih dari 8 kali sehari. Karel memang kuat menyusunya. Sehingga setiap saya coba pumping hasil asip yang didapat sangatlah sedikit.

Saya pun sadar, saya harus siap menyusui karel secara langsung kapanpun dan dimanapun. Mulailah perjalanan saya untuk mencari baju menyusui yang nyaman, tetapi tetap sopan saat menyusui di tempat umum. Cukup banyak produsen baju menyusui yang casual dan santai, namun tidak mudah menemukan baju menyusui untuk acara resmi atau formal. Apalagi akan ada banyak undangan acara pernikahan dari sahabat sahabat. Akhirnya setelah searching sana sini, saya menemukan akun @nyonya_nursingwear di instagram. Saya pun jatuh cinta dengan model model baju menyusuinya.

Pilihan pertama saya jatuh pada vidya black. Ini seperti "your dream come true", sudah lama sekali saya mencari dress hitam polos yg bisa digunakan untuk acara formal seperti undangan pernikahan. Tetapi belum pernah terwujud, sampai akhirnya saya melihat Vidya black di NyoNya Nursing Wear. Saya pun langsung meminta izin suami dan suami pun langsung setuju karena dia penyuka warna hitam. Jadi apapun yang berwarna hitam pasti langsung di-OK-in hahaha.. Dan saya pun bisa hadir di acara pernikahan sahabat baik saya, menggunakan vidya black. Sungguh bahagianya saya dan sangat berterima kasih pada NyoNya Nursing Wear.

Hal yang menggelikan adalah ada seorang ibu yang penasaran bagaimana saya menyusui anak saya ketika di resepsi pernikahan tersebut karena saya terlihat tidak membawa botol susu. Sang ibu bertanya "Mbak, anaknya masih ASI ya?". "Iya Bu". "Ooo ini tadi anaknya nyusu ngga disini?". "Iya Bu, tadi sebelum tidur nyusu dulu". Karel sedang tidur dipangkuan saya. Jawab sang ibu, "Oooo pasti tadi pas nyusu keluar dulu ya. Saya dulu kalau lagi di acara begini, kalau mau nyusuin pasti nyari tempat sepi dulu". Saya hanya tersenyum membalas pertanyaan ibu tersebut, mungkin ibu itu bertanya tanya bagaimana cara saya menyusui dengan model baju yang saya gunakan seperti itu. :)

Sampai sekarang Karel berumur 8 bulan, saya masih terus memberikan ASI untuk karel secara langsung. Jadi bakal selalu stay tune di instagram @nyonya_nursingwear untuk keep update baju baju menyusuinya. Sukses terus ya buat NNW, you know what a breastfeeding mom needs.

- Putri Devi, Kutai Kartanegara

Wednesday, February 18, 2015

Investasi Baju Hamil dan Menyusui dengan NNW

image1.JPG
Pertama-tama kenalkan saya Sheila, ibu muda dari satu anak laki-laki usia 8 bulan. Sebagai ibu muda, saya masih tetap ingin tampil modis dong ya walaupun menyusui. Pada awalnya saya mengetahui tentang NNW dari iseng-iseng saat berselancar di instagram. Karena penasaran, saya lanjutkan dengan browsing di website dan saya pun langsung suka pada NNW. 😍😍
Pertama lihat modelnya itu loh, kece badaiiii.. Baju menyusui yang tidak seperti baju menyusui pada umumnya. Saya pun langsung memesan 2 baju (Blair & Ariana) dan saat kiriman datang, saya semakin jatuh cinta pada NNW dengan bahannya yang tebal, sangat nyaman, dan tidak terlihat murahan. Padahal pada awalnya saya mengira bahwa belanja di NNW akan sama dengan belanja di online shop lain, barang aslinya tidak sebagus di katalog. Tapi ternyata aslinya bagus banget. Bahannya spandex tapi tebal dan tetap adem. Setelah itu, saya langsung buka website NNW lagi untuk membeli baju menyusui yang ke dua kalinya. 😜 Pada saat ini saya kembali memesan Ariana, ditambah dengan Casey blouse.
Dari dulu saya mengalami kesulitan mencari baju menyusui yang modis, mentok-mentoknya saya selalu mebeli baju model kemeja kancing depan, tapi lama-lama bosen juga karena jadinya model yang saya punya itu-itu saja. Sekarang kalau lihat baju di mall, saya hanya merasa tertarik tapi tidak ada keinginan untuk membeli. Inginnya beli di NNW saja karena baju menyusuinya tidak kalah kece.

Selain itu, yang membuat saya semakin suka dengan NyoNya Nursing Wear adalah tersedianya model dress menyusui yang juga tidak kalah keren dengan blus-blusnya. Selama ini saya selalu ingin memakai dress tapi tidak bisa karena tidak mungkin saya membuka baju dari bawah sampai atas untuk menyusui. Dengan menggunakan dress menyusui NNW, masalah tersebut dapat teratasi.
Membeli baju menyusui di NyoNya Nursing Wear dapat dikatakan investasi, karena baju-bajunya dapat dipakai dari hamil sampai menyusui alias 2 in 1. Bahkan sampai sekarang saya masih belum bisa berhenti belanja di NNW karena setiap saya cek selalu ada model baru yang membuat saya ingin beli terus.😍
Jalan-jalan ke mall gak pake ribet. Jika akan menyusui, tinggal singkap saja, jadi deh menyusui. Tidak perlu repot menutupi bagian atas payudara karena takut kelihatan. Pokoknya baju menyusui NNW paling the best lah.
-Sheila Angelina, Denpasar, Bali

Wednesday, January 28, 2015

Terserang Flu tanpa Menulari Bayi

Beberapa hari ke belakang saya sempat terkena flu berat (plus asma kambuh) sampai harus ke rumah sakit. Bisa dibilang berat karena saya mengalami demam dan muntah-muntah sampai 3x. Belum lagi ditambah batuk-batuk dan hidung meler. Gak enak banget deh pokoknya! But the worst part is the fact that I couldn't hug and kiss my Zeya. :(

Lalu bagaimana dengan Zeya?

Untungnya sampai saat ini Zeya sehat wal afiat. Tidak ketularan saya sama sekali (dan alhamdulillah selama 4,5 bulan umurnya Zeya belum pernah sakit sekalipun). Teman saya bertanya "kok bisa gak ketularan?" dan saya pun mengingat-ngingat apa yang saya lakukan selama sakit.

Yang pertama adalah JANGAN BERHENTI MENYUSUI. Saya pernah baca bahwa pada saat si ibu sakit dia akan berbagi antibodi dengan bayinya sehingga si bayi malah jadi lebih kuat nantinya. Jadi, apapun yang terjadi jangan berhenti menyusui. Siasat saya adalah dengan MENGGUNAKAN MASKER kapanpun saya harus dekat dengan Zeya (menyusui, memandikan, dll). Saat selelsai menyusui, minta tolong suami atau kerabat untuk menyendawakannya. Selain itu CUCI TANGAN SESERING MUNGKIN atau KEEP HAND SANITIZER HANDY. Selesai buang ingus dan sebelum memegang Zeya saya selalu menyempatkan cuci tangan atau minimal memakai hand sanitizer. Selanjutnya adalah GANTI BAJU setiap 2 kali sehari. Dengan demikian diharapkan virus atau kuman tidak akan menempel di baju kita dan menulari si bayi. Untungnya saya sudah stok banyak piyama menyusui NNW. Yang terakhir adalah ISTIRAHAT DI RUANGAN TERPISAH. Bagaimanapun saya butuh istirahat, jadi saya titipkan Zeya pada adik atau suami dan saya tidur di ruangan terpisah. Mereka akan membawa Zeya pada saya saat dia perlu menyusu.

Sekarang saya sudah sembuh dengan sukses dan bayi bulat saya pun tidak tertular. Senang rasanya bisa kembali bermain, memeluk, dan mencium Zeya. there's no word can describe how much a mother happy when she hug her baby, right? :)

-Mommy B

Sunday, January 25, 2015

Baby Skill: Tidur Sendiri

Malam ini, di jalan pulang setelah pergi bersilaturahmi ke rumah uyut nya Zeya, saya menggendong Zeya (4,5 bulan) di kursi depan bersama saya. Biasanya dia duduk sendiri di car seat belakang, tapi karena sudah mendekati jam tidurnya, saya pun memutuskan untuk menggendongnya. Tidak lama setelah kami meninggalkan rumah uyut, Zeya pun tertidur..

Saya tiba-tiba teringat bahwa bayi berumur 4,5 bulan ini bisa lho tidur tanpa harus dikeloni (disusui sampai tertidur, diayun ambing, dll). Jika sudah kenyang menyusu, dia akan mencabut mulutnya, berbaring di kasur sambil haoh-haoh sendiri dan tidak lama kemudian tidur. Berdasarkan artikel yang saya baca, bisa tidur sendiri adalah salah satu skill yang harus dimiliki bayi, sehingga dia tidak tergantung pada orang tua nya jika terbangun di tengah malam bukan karena lapar atau popok basah. Selama 4,5 bulan ini saya belum pernah mengalami masa susah banget bikin Zeya tidur (kecuali sebulan pertama dimana internal clock dia belum bekerja sempurna).

Sejak saya membawa Zeya pulang dari rumah sakit pada hari ke 3 usianya, saya sudah menerapkan bedtime routine dan membantu dia untuk membedakan siang dan malam. Cukup menantang karena kebiasaan saya begadang saat hamil ternyata berpengaruh pada bayi yang jadi suka begadang juga. 1-2 bulan pertama, Zeya selalu bangun setiap jam pada rentang waktu pukul 00:00 - 05:00. I feel drained and rungsing everyday! Tapi saya tetap keukeuh menerapkan bedtime routine yaitu mandi air hangat sekitar pukul 17:30 dilanjutkan dengan massage bayi sekitar 10 menit, setelah itu aktivitas di tempat tidur yang bernuansa santai seperti membaca buku cerita. Selanjutnya sekitar pukul 19:00 saya akan memeluk dia sambil menyanyikan lullaby (andalan saya Goodnight Song by Mocca), membaringkannya di tempat tidur, menyusuinya sambil memanjatkan doa kepada Tuhan bersama. Saya lakukan rutinitas ini secara konsisten sampai sekarang. Dari mulai yang tidak berpengaruh apa-apa pada pola tidur Zeya, sampai akhirnya sekarang dia selalu pergi tidur dengan senyum manis.

Selain bedtime routine, saya juga keukeuh membantu dia membedakan siang dan malam di bulan-bulan pertamanya. Caranya adalah dengan melakukan segala aktivitas (menyusu, bermain, mengganti popok) dengan ceria, penuh cahaya, dan banyak suara saat siang hari. Sedangkan pada malam hari, begitu menyanyikan lullaby, saya matikan lampu (hanya memakai lampu tidur), mengecilkan suara TV, dan berinteraksi lebih sedikit dengan dia. Saya bahkan tidak berbicara atau melakukan kontak mata saat mengganti popoknya di malam hari. Dengan demikian dia akan belajar bahwa siang adalam waktu senang-senang dan malam adalah waktunya beristirahat.

Dua cara tersebut telah membantu saya melalui hari dengan lebih ringan sekarang. Sebagai mompreneur tanpa ART, tidur berkualitas adalah hal yang mewah. Sekarang, Zeya rutin tidur pada jam 7 malam, bangun 1 atau 2 kali untuk menyusu, dan bangun pukul 6 besok paginya. Jika sesuatu mengagetkannya dan membuatnya terbangun, dia akan membuka mata, lalu tidur lagi. No drama of endless or sudden cry! I'm lucky to have such a nice baby.. :)


- Mommy B